Current Time

Rabu, 16 November 2011

Tips Aransemen Lagu


-Kenali jenis lagunya
Hal pertama adalah anda harus mengenali jenis lagunya. Hal ini bisa di rasakan dari ketukan, alunan nadanya, dll. Proses ini penting karena akan berhubungan dengan, mau dijadikan jenis musik apa lagu anda tersebut

-Referensi musik
Referensi bisa di lakukan dr lagu orang lain yg sudah ada dipadukan dengan kreatifitas dan taste yang anda miliki. Namun demikian saya meganjurkan sebaiknya jangan mengambil referensi dari lagu yang lagi hits saat itu.karena akan membuat efek seragam pada musik kita. Kalopun itu terpaksa dilakukan, usahakan hanya pada genre nya saja tp jangan mengambil sampel pola/pattern nadanya. Idealnya sih sebaiknya aransemen anda juga mengambil referensi dari musik luar negeri walaupun sedikit, untuk memperkaya musik anda. Saya pikir lebih terhormat disebut plagiat musik luar dibanding disebut plagiat dr band dalam negeri yang sedang terkenal. Bukan ngajarin buat melakukan plagiat loh :)
Oh iya walaupun saya bilang lebih terhormat disebut plagiat musik luar negeri bukan berarti kita mengambil sampel musik langsung begitu saja. Usahakan di udah beberapa nada, ketukan ataupun style-nya. Dijamin gak akan keliatan niru deh. Udah saya lakui kok..Ssstt..tapi diem2 aja ya.

-Pengaruh lirik terhadap aransemen
liriknya perlu diperhatiin juga. dalam beberapa kasus, saya pernah mengganti lirik lagu karena setelah di aransemen, merasa tema liriknya akan lebih bagus jika di ubah, misalnya dr tema "Mari menanam sejuta pohon" menjadi lagu bertema "mari menebang pohon karena harga kayu mahal" :p

(Btw, lagu2 jaman sekarang kok saya jarang menemukan lirik2 yang puitis seperti pada lagu2 tahun 1990-an ya..Apa cuma perasaan saya aja??)


-Teknik pengulangan
perlu diperhatikan juga teknik pengulangan bait2 maupun nada2nya, apakah akan menimbulkan kebosanan pendengar atau tidak. Jika setelah ditimbang2 kurang bagus, variasikan sedikit nadanya ataupun liriknya. Pernah suatu ketika waktu saya mengaransemen lagu bareng temen2, karena pengen buru2, kami tidak memperhatikan hal ini. Setelah lagunya selesai di rekam baru kerasa kalo liriknya seharusnya dibedakan antara bait sebelum reff dan bait sesudah reff. Nyesel deh :(

-Minta pendapat dr orang2 disekitar
Definisi orang2 disekitar versi saya sendiri: temen, pacar, sodara yang sering ketemu, tetangga. Oh iya bisanya orang2 yang gk ngerti musik dan hanya sebagai pendengar saja lebih bagus jika diminta pendapatnya, karena mereka biasanya lebih mementingkan enak tidaknya lagu tersebut, bukan dari sisi kerumitan sebuah lagu.
Satu hal yang perlu dipahami, jangan terpaku sama pemikiran dan pendengaran kita sendiri. KArena sejatinya kita menciptakan lagu untuk dedengar orang lain, bukan untuk diri kita. Walaupun kita menganggap karya kita 'asik bener' belum tentu ditelinga orang lain.

-Jika lagunya sederhana, buatlah sedikit variasi
Variasi bisa dari alat musik(lick gitar, melodi piano, ketukan drum, dan bass), cara penyanyi membawakan lagu, dll

-Teori Kombinasi
Jika sedang dalam project membuat album, buatlah kombinasi antara lagu yang bertempo lambat, sedang dan cepat.
Saya melihat lagu bernuansa melow baik itu pop, maupun dari aliran rock, kebanyakan disukai. Tapi jangan terpaku untuk membuat seperti itu semua. jadikan lagu2 melow sebagai lagu hits pilihan kedua setelah lagu2 yg bertempo cepat dalam sebuah album

-Variasi Reff
Memvariasikan reffrain sebaiknya dilakukan dibagian akhir lagu. Hal ini karena pada bagian reff ini biasanya bagian yg mudah diingat oleh pendengar. jika antara reff pertama dan kedua ada perbedaan nada yang terlalu mencolok, maka terdengar lagu tersebut tidak memiliki inti.

-Kebersamaan dalam berkarya
Jika anda adalah sebuah band, baiknya mendiskusikan aransemen lagu bersama seluruh anggota. jangan hanya anda sendiri atau beberapa orang saja, karena akan akan membuat yg lain merasa tidak terwakili dalam lagu terebut.
Walaupun lagu tersebut milik anda, usahakan agar anda tidak memonopoli dalam masalah aransemen, hal tersebut akan membuat yg lain merasa memiliki lagu tersebut, sehingga mereka akan mengerahkan segala kemampuannya untuk lagu tersebut. hal ini penting agar tidak menimbulkan sifat 'masa bodo' dr rekan2 yang lain

-Kami berbeda aliran musik
Para personel dengan background musik yg berbeda-beda akan memperkaya musik yang dibawakan. Beruntung jika band anda seperti itu. asalkan memiliki visi yg sama.

-Yess, lagunya udah jadi !!
Setelah lagu anda selesai di aransemen, dengarkan ulang lagu/aransemen tersebut. Tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa bagian yg bisa di ulik lagi sehingga menghasilkan aransemen yg lebih keren


Sumber 

Sejarah Musik Jazz

Kenal dengan musisi dunia seperti Lee Ritenour, David Benoit atau Al Jarreau? Atau malah jangan-jangan... kamu suka gak bisa tidur sebelum dengerin buaian lagu-lagu dari Diana Krall, Earth Wind and Fire sampai musisi lokal macam Syaharani, Indra Lesmana atau Tompi? Itu berarti kamu seorang Jazz Lover sejati!


Musik Jazz lahir di Amerika Serikat tahun 1868. Hal itu adalah yang ditulis oleh para peneliti sejarah jazz dan yang telah disepakati oleh berbagai pihak. Walaupun musik jazz lahir di Amerika Serikat, namun kini jazz bukan lagi hanya milik bangsa Amerika, melainkan sudah menjadi sebuah warna musik yang dimiliki oleh seluruh masyarakat dunia.

Awalnya, musik jazz lahir dengan dasar Blues. Kemudian pada sekitar tahun 1887 mulai dikenal bentuk Rag Time, yang pada waktu itu berupa permainan piano di bar- bar. Blues dan Rag Time berkembang menjadi Boogie - Woogie. Bentuk-bentuk tersebut selain merambah pada jalurnya sendiri, juga berkembang menelusuri perjalanan musik jazz.

Para peneliti musik mengemukakan, bahwa bentuk musik jazz yang dapat dianggap sebagai bentuk awal yang berkembang dari zaman ke zaman sampai bentuk jazz yang ada saat ini, adalah bentuk musik jazz yang terdapat sekitar tahun 1915 - 1917. Pada masa itu, para negro di kota New Orleans, AS memainkan musik jazz yang memiliki corak yang khas, sehingga dikenal sebagai Jazz New Orleans. Para musisi jazz New Orleans, menyajikan penampilan mereka di bar, rumah judi, bahkan tempat-tempat pelacuran yang di masa itu sangat tumbuh subur di New Orleans.

Karena dianggap mengurangi perhatian masyarakat terhadap pemerintahan dan banyak terjadinya tindak kriminal, maka pada tahun 1917 tempat hiburan hampir di seluruh New Orleans ditutup. Musik Jazz lalu berkembang keluar dari kota New Orleans. Para musisi jazz yang berasal dari New Orleans mulai membawa musik jazz menelusuri sungai Mississippi, terus ke arah utara hingga sampai di Detroit. Di tahun 1920-an musik jazz telah berkembang di New York, Chicago, Memphis dan kota-kota besar di Amerika Serikat hingga akhirnya meluas ke seluruh dunia seperti saat ini.

Sumber

Gitar Bass

Gitar bass listrik (biasa disebut Bass listrik atau bass saja) adalah alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar (gitar listrik memiliki enam senar).

Tambahan:
Bobot dari bass sendiri idealnya lebih berat daripada gitar listrik biasa, karena senarnya yang lebih tebal (untuk menjaga kerendahan nada/bunyi) sehingga menyebabkan harus memilih kayu yang lebih padat dan keras untuk menyeimbangi tekanan pada neck (leher gitar).

Selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang lebih besar yang disesuaikan dengan ketebalan senar.

Ada banyak jenis bass yang dipakai sampai dengan saat ini. Yang paling banyak dipakai berupa contra bass dan cello bass (yang biasa digunakan untuk pertunjukan opera), bass listrik (biasa digunakan untuk semua jenis pertunjukan terutama band) serta bass fretless yang sama dengan bass listrik tapi tidak ada fret (kolom/pembatas pada papan tekan/neck) pada bass tersebut. Prinsip kerja bass fretless mirip dengan contra/cello bass hanya saja berbentuk gitar listrik.
[sunting] Senar dan Penalaan (Tuning)

* Empat senar

Biasanya ditalakan ke "G-D-A-E", "G-D-A-D", "G-D-G-D", "D-A-E-B", "D-A-D-B (biasanya pola ini dpakai untuk musik-musik underground/ open D), "F-C-G-D" atau "F-C-G-C"

* Lima senar

Biasanya ditalakan ke "G-D-A-E-B" tapi terkadang "C-G-D-A-E".

* Enam senar

Biasanya ditalakan ke "A-B-C-D-E-F" atau "C-G-D-A-E-B", walaupun "E-B-G-D-A-E" juga suka dipakai.

Penalaan di atas diurutkan berdasarkan nomor senar (senar 1, senar 2, dan seterusnya), di mana senar 1 adalah senar terbawah dari gitar bass (senar yang paling tipis).

Pemain bass memilih menggunakan bass dengan lima senar atau pun enam senar dikarenakan lebih luasnya jangkauan nada yang bisa dimainkannya. Bass bersenar enam jarang dipakai daripada bass bersenar empat dan bass bersenar lima. Biasanya bass bersenar enam ini banyak dipakai oleh pemain bass beraliran jazz, walaupun tidak dimungkiri pemain beraliran rock-pun ada juga yang memakainya, dikarenakan lebih luasnya jangkauan nada yang bisa dimainkannya.



Sumber

Major dan Minor Scale pada Bass

Major Scale

C Mayor Scale: C-D-E-F-G-A-B-C’

G|--------------2-4-5||-5-4-2----------|
D|-------2-3-5-------||-------5-3-2----|
A|-3-5---------------||--------------5-3|
E|---------------------||------------------|

G Mayor Scale: G-A-B-C-D-E-F#-G’
G|-------------------||--------------------|
D|------------2-4-5||-5-4-2------------|
A|------2-3-5------||--------5-3-2-----|
E|-3-5-------------||----------------5-3|
untuk kunci dasar yang lain polanya sama seperti diatas

Minor scale

C Minor Scale: C-D-D#-F-G-G#-A#-C’
G|-------------3-5-||--5-3-------------|
D|-------3-5-6-----||------6-5-3------|
A|-3-5-6-----------||------------6-5-3|
E|-------------------||-------------------|

G Minor Scale: G-A-A#-C-D-D#-F-G’
G|------------------||-------------------|
D|-------------3-5-||--5-3-------------|
A|-------3-5-6-----||------6-5-3------|
E|-3-5-6-----------||------------6-5-3|
untuk kunci dasar yang lain polanya sama seperti diatas

Scale Bass Lanjutan


Major Pentatonic              
C             D             E              G              A             C
Minor Pentatonic              
C             Eb            F             G              Bb            C
Minor Harmonic               
 C             D            Eb           F               G             Ab          B             C
Minor Melodic                   
C             D             Eb           F               G              A           B             C
Diminished (H/W)             
C             Db          Eb            F#             G              A           Bb           C
Diminished (W/H)             
C             D             Eb           F               Ab            A           B             C
Minor Blues                         
C             Eb           F             F#             G              Bb           C
Major Blues                         
C             D             D#          E               G             A             Bb           C
Whole Tone                        
C             D             E            F#              G#          Bb            C
Alterd                                    
C             C#           Eb          E                F#           G#           Bb           C

Mengenal Chord (by Alex Kuple)

Alex Kuple (Instruktur Bass)

“Tak kenal maka tak mahir” (Mengenal Chord)

Tak kenal maka tak sayang, begitu kata pepatah yang udah terbukti deh kebenarannya. Tapi buat pemusik, pepatah itu diubah dikit jadi “Tak kenal maka tak mahir”. Penjelasannya gini nih, kita sebagai pemusik kalo nggak kenal ama alat musik yang kita mainkan dijamin kagak bakalan bisa main dengan benar, iya kan? Demikian juga kalo kita nggak kenal dengan teori-teori atau teknik-teknik bermain bass, tentu kita nggak bisa canggih kan main bassnya? Gimana mau mahir kalo dasar-dasar permainan bass aja kita nggak menguasai. Ibaratnya anak bayi langsung maunya lari atawa lompat, padahal merangkak aja belum bener. Emang bayi ajaib?

Istilah Chord
Kali ini saya mau memperkenalkan istilah chord, yang sering dalam bahasa Indonesia disebut juga grip, kord,  atau kunci. Kalian tahu kan yang disebut orang sebagai A minor, C mayor, G7, dan sebagainya. Itulah yang disebut chord. Sebenarnya secara teori musik istilah kunci kurang tepat untuk menyebut chord, karena kunci lebih sesuai untuk menyebutkan nada dasar dari sebuah tangga nada mayor (major scale). Ini akan saya jelaskan lebih lengkap nanti pada edisi-edisi berikut. Sekarang kita fokus saja pada chord. Chord merupakan gabungan dari beberapa not yang apabila dimainkan bersamaan berbunyi harmonis. Lagu-lagu modern bersyarat mutlak harus didasari oleh chord dalam aransemennya. Sehingga semua alat musik kecuali drum akan memainkan pergerakan chord yang sama dalam sebuah lagu. Misalnya ada lagu yang pergerakan (progresi) chord-nya seperti ini:
/C , , , /Aminor , , , /Dminor , , , /G , , , / dan seterusnya. Maka baik pemain gitar, bass, dan keyboard akan memainkan chrod-chord yang seragam. Kalau ada instrumen yang nyeleneh, misal dia memainkan chord Cminor padahal instrumen yang lain memainkan chord C mayor maka akan terdengar tidak harmonis alias jaka sembung nggak nyambung!

Chord Untuk Pemain Bass
Sebagai pemain bass, kita tidak akan memainkan semua not yang ada pada sebuah chord secara berbarengan, nanti akan terdengar gambreng dan gubrak.. Oleh karena itu sebagai bassist kita wajib dan kudu paham isi dari setiap chord sehingga variasi walking bass kita menjadi harmonis. Lesson ini saya asumsikan kalian semua udah belajar tentang tangga nada mayor (major scale) sebelumnya, kalo belum tanya guru masing-masing. Untuk awalnya, mari kita kenalan sama 4 chord dasar yang menjadi dasar dari beragam chord selanjutnya. (Alex Kuple)

Latihan Chord pada progresi I-VI-II-V
 












Sumber : Mas Alex Kuple (Instruktur Bass LPM Chic's)

Tips Membeli Amplifier

Amplifier atau sering disebut dengan ampli merupakan sebuah perangkat yang sangat vital peranannya, karena dengan alat tersebutlah sebuah suara bisa dikeraskan sedemikian rupa sehingga bisa didengar oleh banyak orang melalui speaker. Memilih amplifier tidaklah mudah. Banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari kualitas komponen, brand, kualitas suara yang dihasilkan dan masih banyak lagi. Dalam postingan kali ini sobatpc.com akan sedikit sharing mengenai cara memilih amplifier yang berkualitas, baiki itu untuk kebutuhan sendiri maupun untuk kebutuhan panggung.





Berikut beberapa tips yang mungkin bisa menjadi referensi anda dalam memilih dan membeli amplifier:
  1. Pilihlah besar daya yang sesuai dengan kebutuhan anda. Untuk penggunaan pribadi seperti latihan cukuplah memilih smplifier dengan daya 1-20watt. Pada kebanyakan amplifier berdaya kecil seperti ini telah tersedia fasilitas jack head phone (misal:amplifier guitar laser20) yang sangat berguna terutama bagi kawula muda yang punya kebiasaan bermain musik hingga tengah malam. Dengan memanfaatkan saluran untuk headphone ini, maka dijamin seisi rumah yang lain ataupun tetangga tidak akan terganggu atraksi kita. Apabila amplifier tersebut akan kita gunakan untuk berlatih bersama dalam suatu group band lengkap dngan drum dan alat band, maka sebaiknya anda memilih amplifier yang berdaya 70watt atau diatasnya. Dengan demikian suara yang dihasilkan dari amplifier tersebut tidak akan tenggelam oleh bunyi dentuman dan hentakan beat drum. Untuk penggunaan diatas panggung, anda akan memerlukan daya yang lebih besar, yakni sedikitnya 125watt atau lebih, karena amplifier ini akan dapat sekaligus kita gunakan sebagai monitor dari instrumen musik yang sedang kita mainkan.
  2. Pilih fasilitas yang kita perlukan. Jangan membeli amplifier yang memiliki fasilitas yang sebenarnya tidak kita butuhkan, bila hal tersebut menambah harga yang harus kita bayar. Kecuali bila dengan harga yang sama kita bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik, maka tidak ada salahnya kita memilihnya.
  3. Pilih amplifier yang berkualitas baik. Bila kita membutuhkan amplifier untuk keyboard, maka sangat disarankan untuk memilih amplifier yang tidak merubah warna asli yang dihasilkan oleh keyboard tersebut (flat). Ada banyak amplifier yang menghasilkan suara yang berbeda dari suara aslinya, bila hal ini terjadi maka akan terjadi suara-suara yang lain yang akan mengurangi karakter asli dari bunyi yang sebenarnya dihasilkan keyboard dikarenakan terjadinya penambahan atau pengurangan terhadap frekuensi tertentu. Biasanya hal ini terjadi pada frekuensi yang sangat rendah. (low bass) atau frekuensi yang sangat tinggi (high treble). Untuk amplifier Electric Guitar dan Electric Bass hal ini (karakteristik flat) tidak berlaku karena khusus untuk kedua jenis instrument ini diperlukan kekhususan karakter frekuensinya. Pada dasarnya untuk amplifier Electric Guitar tidak dipelukan keluaran untuk frekuensi yang rendah dan yang tinggi. Untuk Electric Bass diperlukan frekuensi yang rendah, tetapi tidak diperlukan frekuensi yang tinggi.
  4. Model dan penampilan amplifier dapat menjadi petimbangan terakhir. Model yang diinginkan akan bergantung pada selera masing-masing. Model yang bagus menurut seseorang belum tentu bagus juga menurut orang lainnya.
Pada kebanyakan musisi professional, model akan menjadi pilihan yang terakhir atau tidak terlalu dipentingkan. Mereka akan lebih mementingkan kualitas dan fasilitas dari amplifier.