![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEoBj8rDNPDiTRsv8yMvmY9BFcAvhvKB8toElqOEU4xtzzBpV_Xl0jO_LuadqYrbESfrgp0CESGOYhRGdQ1F8LARZ4FW4NgNuN1jxIMlHtfZN-3drIuOLllFRjUDhapMSp_fCjUpjRBy4/s320/untitled3.bmp)
Menurut Grossman, sebuah sistem ekonomi yang baik dapat dilihat dari dua aspek yaitu :
A. Daya tahan dan daya adaptasi
Yang dimaksud dalam daya tahan dan daya adaptasi di sini adalah bagaimana suatu negara dapat mengahadapi suatu ketidakpastian dalam bidang ekonomi. Ketidakpastiaan dibagi menjadi dua yaitu ketidakpastian jangka pendek dan ketidak pastian jangka panjang.
- Ketidakpastian jangka pendek : Ketidakpastian dalam tenggang waktu satu sampai lima tahun, biasanya disebabkan oleh masalah teknis, misalnya kegagalan dalam musim panen. Suatu pemerintah harus mempunyai solusi dalam mengatasinya contohnya saja dengan adanya Bulog di Indonesia
- Ketidakpastian jangka panjang : Ketidakpastian dalam kurun waktu lebih dari 25 tahun. Dalam mengatasi ketidakpastian ini, harus didirikannya suatu kelembegaan yang sempurna.
B. Unjuk prestasi
Suatu negara harus memperlihatkan bagaimana sistem ekonomi yang dianutnya dapat berdampak positif pada rakyatya. Prestasi yang didapat dari suatu negara dalam keberhasilan sistem ekonominya dapat dilihat dari :
- Kemakmuran rakyatnya
- Pertumbuhan dalam berbagai sektor yang merata
- Produktivitas
- Pemberdayaan seluruh masyarakatnya agar mempunyai SDM yang berkualitas bak
- Terpeliharanya lingkungan hidup, suatu negara yang berhasil adalah negara yang dapat menigkatnya kualitas ekonomi dan politiknya tanpa merusak lingkungan hidup yang ada di negaranya. Karena lingkungan hidup, sumber daya alam adalah aset negara yang sangat besar
Pada awalnya sistem ekonomi masih berupa subsistem, maksudnya masyarakat melakukan perekonomian hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dengan cara barter.
Sumber : Wikepedia & Sistem Ekonomi Blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar